Taman Nasional Lore Lindu Kekayaan Indonesia sebagai negara yang terus-terusan meningkatkan pariwisata didalamnya memang pantas disyukuri. Tidak lain karena alam seperti memberi keberagaman dan daya magnet terus-terusan. Bila sejauh ini cuman dengar ada taman nasional berbentuk kekayaan bawah laut karena itu berlainan dengan Lore Lindu. Taman Nasional Lore Lindu sebagai keelokan alam yang menambahkan jejeran rekreasi menarik di Indonesia.
Sebagai negara yang berada di daerah tropis tidaklah aneh bila Indonesia mempunyai beragam jenis type ekosistem. Salah satunya juga dijadikan Taman Nasional. Seperti Taman Nasional Lore Lindu. Tempat ini jadi rekomendasi berlibur paling bagus yang dapat didatangi oleh siapa dan darimanakah saja.
Taman Nasional Lore Lindu ini berada di dua kabupaten yaitu Doanggal dan Pos di Sulawesi tengah. Tujuan rekreasi ini mempunyai luas sampai 231.000 hektar dan jadi rumah untuk flora dan fauna epidemik sangat jarang yang cuman berada di Sulawesi.
Disini kelak beberapa pelancong dapat menyaksikan teritori pegunungan, rawa, danau sampai rimba yang cantik pada sebuah kompleks yaitu Taman Nasional Lore Lindu. Ada Danau Lindudi yang ada di kaki Gunung Niklalaki pada ketinggian 2355 mdpl dan jadi sumber mata pencarian untuk nelayan di tempat. Sementara pucuk paling tingginya berada di Gunung Rorekatimbu yang berada di 2.600 mdpl.
Teritori rimba yang berada di Taman Nasional ini terdiri dari beberapa type ekosistem rimba. Ada yang namanya ekosistem rimba pamah tropika. Ada pula rimba pegunungan sampai ekosistem dengan formasi tipe yang berbeda. Taman Nasional Lore Lindu ini mempunyai curahan hujan yang lain seperti pada sisi utara sekitar di antara 2000 sampai 3000 mm /tahun. Sementara pada bagian selatan dapat capai 3000 sampai 4000 mm /tahunnya.
Keelokan Taman Nasional Lore Lindu
Beberapa pulau di Indonesia kemungkinan tawarkan keelokan bawah lautnya. Tapi Taman Nasional Lore Lindu ini tawarkan banyak tipe mamalia yang sejumlah 117. Ada 29 tipe reptilian, 19 tipe amfibi dan 88 tipe burung. Dari semua tipe fauna ini 50 % salah satunya ialah fauna epidemik Sulawesi.
Beberapa fauna itu ialah babi rusa, tangkasi, kuskus, amleo, katak Sulawesi, tikus Sulawesi, ular emas, ikan edemik di Danau Lindu sampai kera tonkean. Tidaklah aneh bila taman ini demikian mengundang perhatian untuk keluarga yang ingin liburan ajak anak-anak kecil sekalian untuk memperkenalkannya pada flora dan fauna yang berada di Indonesia.
Untuk Flora epidemik yang berada di dalam taman nasinal ini ialah wanga daan ledaa. Baunya wangi dan sering dijadikan bahan kosmetik kecantikan. Nanti pengunjun bisa juga mendapati tumbuhan semacam rotan, pohon ara, damar, aren sampai pangi dan kantung semar. Berkunjung taman nasional Lore Lindu memang memperkenalkan kita pada keberagaman flora dan fauna. Namun tetap ada kegiatan hebat yang lain yang dapat dilaksanakan.
baca juga : Pulau Genteng Kecil jakarta
Pengunjung yang tiba dapat melihat ada peradaban megalitik yang hendak mengundang decak takjub. Ada 431 situs megalitik warisan dari peradaban Lembah Besoa. Ini menjadikan sebagai monument megalitik terbaik yang berada di Indonesia. Belum juga ada patung batu manusia, jambang besar, batu-batuan cembung, mortar batu, tiang penyangga rumah sama ukuran yang lain dan umur yang capai beberapa ratus tahun.
Akses ke Taman Nasional Lore Lindu
Teritori Taman Nasional Lore Lindu yang ada di Sulawesi tengah memang jadi momok untuk warga sekitaran karena dipandang seperti rekreasi yang tidak dapat disentuh. Pasti ini menjadi satu diantara masalah supaya rekreasi itu bisa mengalami perkembangan. Oleh karena itu Pemerintahan Kabupaten poso sendiri memperantai kerja-sama di antara pengurus Taman Nasional Lore Lindu dengan pemerintahan dusun yang berada di Kecamatan Lore Barat.
Wakil Bupati di tempat menginginkan jika kerja sama ini dapat hapus asumsi jika Taman Nasional Lore Lindu tidak dapat dieenuh oleh warga yang berada di lembah Bada yang tinggal disekitaran teritori pelestarian. Dengan kerja-sama ini, ada imbas yang sama-sama memberikan keuntungan di antara pengurus teritori Taman Nasional Lore Lindu dengan warga. Mereka dapat membangun warga dalam manfaatkan teritori itu sesuai ketentuan yang berlaku.
Pemerintahan diberitakan akan buka akses jalan supaya bisa menyambungkan Kecamatan Lore Barat dan Lore Selatan dengan Kecamatan Lore Timur, Lore tengah, Lore Piore sampai Lore Utara. Karena ada akses ini karena itu warga yang hendak ke arah Lore Barat dan Lore Selatan tidak lagi harus berputar-putar lewat Poso-Tentena.
Sama seperti dengan warga dari Lore Barat dan Selatan yang langsung bisa ke arah Palu tak perlu melalui Poso-Tentena yang jaraknya termasuk jauh. Jarak dari Palu ke Lembah Bada capai sekitaran 400 km. Walau sebenarnya bila memakai lajur melalui Napu, Lore Utara cuman sekitaran 200 km saja.
Sisi Taman Nasional Lore Lindu
Taman nasional ini jadi rumah untuk satwa epidemik yang mempunyai status sangat jarang dan diproteksi. Minimal ada dua suaka margasattwa yang berada di TNLL. Pertama ialah Suaka Margasatwa Lore Kalamanta, ke-2 ialah Suaka Margasatwa Sopu Gumbasa dan Rimba Wasata Danau Lindu.
Rimba itu memang terhitung dalam teritori rekreasi. banyak beberapa petualang yang tiba ke Taman Nasional Lore Lindu ini di teritori rimba rekreasi. Flora dan Fauna yang diproteksi cukup unik. Selainnya ada pohon-pohonan yang besar dan lebat, ada Anoa, Babi Rusa, Kera Hantu dan Burung Maleo. Terutamanya untuk burung ini pemerintahan di tempat membuat boundaries untuk jaga kelestarian dan kehadiran dari Burung Maleo yang dipandang cukup melambangkan Sulawesi tengah.
Tidak cuman tu, ada pula 230 tipe burung yang lain yang ada di Taman Nasional Lore Lindu. Oleh karena itu untuk jaga kehadiran mereka, beberapa pengunjung harus juga sadar untuk ikut jaga kelestarian spot elok di Taman Nasional Lore Lindu ini.
Sama seperti yang disebut awalnya jika Taman Nasional Lore Lindu ini disebutkan sebagai situs megalitik yang lumayan besar. Minimal ada lima tipe bebatuan atau patung yang berada di tempat rekreasi ini. Ada patung-patung batu yang mempunyai ciri-ciri manusia atau bercerita masalah manusia. Ada pula Kalamba yang disebut tipe artefak megalitik dan banyak diketemukan dengan rupa jambang besar. Jambang sebagai tempat untuk stok air atau area untuk menyimpan mayat dalam acara penguburan.
Tipe yang lain ada Tutu’na yang berupa piring-piring dengan beragam ukuran. Dimulai dari yang kecil sampai besar. Yang ke-4 ialah Batu Dakon yang disebut batu-batuan dengan wujud rata sampai cembung. Batu ini memvisualisasikan aliran-saluran atau lubang dan lekukan yang tidak teratur. Memanglah belum dijumpai tujuan dari artefak ini seperti apakah. Sementara yang paling akhir ialah bebeatuan megalitik yang diketemukan dan berbentuk mortar batu, tiang penyangga rumah dan ada banyak kembali.
Jumlahnya penemuan artefak megalitik ini jadi daya magnet yang besar untuk beberapa pengunjung Taman Nasional Lore Lindu. Tidak karena hanya situasi yang fresh dan sejuk karena sarat dengan pohon-pohonan tapi Taman Nasional Lore Lindu jadi rekreasi pembelajaran memperkenalkan macam flora dan fauna ke anak