Mengenal Kambing Jawa yang Potensial Untuk di Ternakan

Kita tak asing lagi dengan hewan yang satu ini. Pemeliharaan kambing di Indonesia sudah turun temurun sejak dahulu oleh petani. Selama ini beternak kambing lebih banyak berfungsi sebagai ternak tabungan. Artinya, jika petani memerlukan uang, maka kambing bisa langsung di jual dengan cepat. Dan hal tersebut bisa membantu perekonomian petani. Berkembangnya zaman, tak hanya petani saja yang memelihara kambing, tapi masyarakat di wilayah perkotaan pun ikut tertarik untuk mengembangkan bisnis beternak kambing. Mereka tertarik dengan hasil yang di dapat saat melakukan usaha beternak kambing. Berbagai jenis ternak kambing ada di Indonesia, baik lokal atau pun eks impor. Baik yang di ternakan untuk di ambil susu, daging atau pun bulunya. Semuanya memiliki manfaat sendiri-sendiri. Berbicara mengenai kambing, kali ini kami akan membahas mengenai salah satu kambing yang ada di Indonesia, yaitu “Kambing Jawa”.

Mengenal Kambing Jawa

Kambing Jawa merupakan salah satu kambing lokal Indonesia. Kambing ini cukup cepat berkembang biak. Pada usia 15-18 bulan sudah bisa menghasilkan keturunan. Tipe kambing ini yaitu tipe kambing pedaging. Jadi di pelihara untuk di konsumsi atau di ambil dagingnya. Biasanya kambing ini di sembelih saat ada acara aqiqah atau saat idul adha (hari raya kurban) atau di butuhkan restoran-restoran yang memiliki menu makanan berbahan dasar daging kambing. Jika kalian ingin pesan aqiqah, bisa kunjungi catering bu narni saja. Kambing ini memiliki daya adaptasi lingkungan yang cukup baik. Jadi jika Anda tertarik untuk memelihara kambing ini, Anda tidak perlu khawatir karena adaptasinya sangat baik. Selain mudah beradaptasi, daya reproduksi kambing jawa sangat tinggi. Dalam sekali melahirkan, kambing jawa betina bisa sampai kembar 2, bahkan kembar tiga. Hal ini cukup menguntungkan bagi peternak. Kambing Jawa tersebar luas di Indonesia terutama yang paling banyak yaitu di Pulau Jawa. Ukuran kambing jawa jantan dewata rata-rata bobotnya sekitar 25 kg dengan tinggi 60-65 cm. Sedangkan untuk betina dewasa memiliki bobot sekitar 20 kg dengan tinggi 50-56 cm. Pertama kali kambing betina beranak yaitu pada usia 12-13 bulan.

Pemilihan bibit kambing

Mendapat bibit yang unggul pasti didambakan oleh semua peternak kambing. Hal ini karena bibit yang unggul, bisa menghasilkan keturunan atau anak yang unggul juga. Ciri-ciri bibit kambing yang unggul yaitu tubuhnya besar, sehat, bulu kambing jantan mengkilat, terbebas dari berbagai penyakit, gagak, atraktif dan memiliki nafsu kawin yang besar. Sedangkan untuk ciri-ciri indukan betina yang unggul yaitu berbulu bersih mengkilat, badannya tidak terllau gemuk, badan sehat, puting kambing betina nomorl, terbebas dari serangan penyakit.

Pakan / makanan untuk kambing jawa

Pakan kambing terbagi menjadi 2, yaitu dedaunan dan pakan konsentrat. Untuk jenis dedaunan yang di gunakan yaitu contohnya seperti daun nangka, daun lamtoro, daun pepaya, daun ketela pohon dan lain sebagainya. Kalau untuk pakan yang konsentrat contohnya dedak padi dan bekatul. Pemberian pakan ternak kambing ini bisa di inovasi, tujuannya agar pemenuhan gizi kambing dapat optimal.

Cara mengawinkan kambing

Masukkan kambing jantan dan betina di dalam kandang yang sama. Hal ini di lakukan sebaiknya 12 jam setelah tanda kambing betina mulai birahi. tujuannya agar proses kawin lebih mudah dan mengurangi resiko kegagalan kambing. Butuh aqiqah? bisa cek cateringbunarni.web.id

Pemeliharaan anak kambing

Anak kambing yang baru saja keluar dari perut induknya, bisa langsung didekatkan ke induknya agar mau menyusui. Jika anak kambing tidak menyusui maka, Anda bisa memberi susu buatan. Anak kambing menyusui selama 2 – 3 bulan. Setelah itu bisa disapih, jika tidak di sapih maka sampai 6 bulan kambing akan tetap menyusui induknya.