Bersepeda adalah salah satu cara yang tepat untuk dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Olahraga yang mengandalkan kekuatan kaki ini, selain mampu menjaga daya tahan juga dapat digunakan sebagai hiburan yang menyenangkan. Tidak heran banyak orang lebih suka melakukan olahraga bersepeda daripada jenis olahraga lainnya.
Selain manfaat besar untuk mempertahankan stamina tubuh, bersepeda juga merupakan masalah terpisah bagi mereka yang tidak terbiasa melakukannya. Lelah, lelah, bahkan napas yang bingung pasti akan dirasakan. Terutama jika jarak yang ditempuhnya cukup jauh atau bahkan memiliki jalur menanjak yang tajam.
Tidak hanya masalah pernapasan, seringkali mereka juga merasa pusing dan mual. Jika ini terjadi, tentu kekuatan tubuh akan menurun dan menyebabkan kegiatan bersepeda terganggu. Untuk menghindari masalah ini, tentu saja teknik dan cara bernafas ketika bersepeda harus mengerti. Bukan hanya bagaimana menghirup ketika berjalan yang perlu diketahui, ada juga sejumlah cara untuk bernafas saat bersepeda dengan benar dan benar, terutama bagi Anda yang suka pengendara sepeda dengan jarak jauh.
1. Latihan bernafas dengan diafragma
Saat melakukan olahraga bersepeda, tentu saja pengaturan napas harus dilakukan sebaik mungkin. Tidak jauh berbeda dengan olahraga lain, pengaturan napas menggunakan diafragma sangat disarankan. Bernafas menggunakan diafragma selain bisa melatih kardio, itu juga dapat menjaga keseimbangan tubuh agar tidak lelah dengan cepat. Terutama ketika melakukan sepeda dengan jarak yang cukup jauh atau bahkan jalan menanjak.
Latih bernafas menggunakan diafragma saat bersepeda tetapi dapat mengurangi kelelahan berlebihan, itu juga dapat membantu meningkatkan stamina tubuh. Bahkan menurut penelitian, 80% bernafas menggunakan diafragma ketika berolahraga dapat mengoptimalkan fungsi pernapasan dan dapat meningkatkan daya tubuh lebih pas.
Cara yang dapat Anda lakukan adalah menggunakan mulut untuk bernafas, dengan ini memungkinkan lebih banyak oksigen masuk dan karbon dioksida keluar dibandingkan dengan menggunakan hidung. Selain itu, bernapas melalui mulut juga berfungsi untuk mendorong otot-otot wajah menjadi lebih santai.
Cara lain yang dapat Anda lakukan adalah melakukan pola hitungan pernapasan dua-dua. Misalnya, Anda dapat melakukan tarikan dan napas dengan hitungan 2 x 2. Nafas dua kali tanpa defeccancy, setelah itu nafas dua kali berturut-turut. Jika pola ini digunakan untuk Anda, maka tambah untuk pola jumlah pernapasan tiga-tiga dan empat-empat berikutnya.
2. Atur ritme kecepatan
Cara mengatur napas ketika bersepeda berikutnya adalah mengatur irama kecepatan kaki. Ini perlu dipertimbangkan untuk pecinta olahraga sepeda, di mana kekuatan kaki saat mengayuh sangat berpengaruh pada irama pernapasan yang Anda buat. Semakin cepat Ayah dilakukan, semakin banyak oksigen yang Anda butuhkan. Ini tentu saja mempengaruhi daya tahan terutama ketika bersepeda dalam jarak yang jauh.
Jika tidak ingin Anda mengalami, terutama untuk merasa pusing atau mual. Maka cara yang harus Anda lakukan adalah menyesuaikan gigi dengan kecepatan sepeda baik di bagian depan dan belakang. Ketika melalui jalan lurus tanpa kemiringan, maka ubah posisi gigi ke bagian tertinggi. Demikian juga, sebaliknya, ketika melalui tanjakan yang cukup tajam, silakan ubah posisi gigi ke bagian atau gigi terendah 1.
Pengaturan gigi sepeda sangat penting bagi Anda. Karena jika lintasan yang dilalui sangat, tentu akan ada banyak energi yang dilepaskan. Ini tentu akan mempengaruhi fase pernapasan Anda sehingga napas akan terasa lebih berat atau ngosan.
Artikel sepeda menarik lainnya: bikin jersey sepeda
3. Sesuaikan posisi tubuh dengan condong depan
Saat bersepeda di kejauhan yang cukup jauh, tentu saja lelah dan lelah tidak dapat ditolak. Terutama saat melintasi jalan gunung Uphill. Ini akan terus tumbuh ketika Anda tidak tahu bagaimana tekniknya dan bagaimana menyesuaikan pernapasan saat bersepeda dengan benar. Agar kelelahan dan kelelahan dapat diminimalkan, tentu saja ada cara yang dapat Anda lakukan. Misalnya, dengan menyesuaikan posisi tubuh dengan condong depan.
Posisi tubuh yang condong di masa depan tentu akan mengurangi beban kelebihan tubuh. Di mana beban tubuh akan didukung dengan kekuatan tangan yang bersepeda. Dengan beban yang semakin ringan, kekuatan kaki tidak terlalu dirilis dan napas menjadi lebih stabil. Anda dapat mengambil posisi seperti ini ketika melalui jalan panjang.
4. Fokus pada kekuatan lelang kaki
Masih terkait dengan titik 4 poin, di mana pengaturan napas ketika melakukan olahraga bersepeda dapat dilakukan dengan menyesuaikan posisi tubuh dengan condong depan. Dengan posisi tubuh semacam ini, kekuatan kaki saat mengayuh sepeda akan terasa lebih ringan. Jika Anda telah melakukan itu, maka Anda dapat fokus pada kekuatan lelang untuk melewati Treck dengan treck di depan mata Anda.
5. Beristirahat untuk meredakan pernapasan
Jika Anda sudah merasa kehabisan napas, tentu saja cara yang paling tepat adalah mengambil istirahat singkat untuk memulihkan napas yang mulai menipis. Beristirahat selain mampu meredakan kelelahan dan lelah ketika bersepeda, juga dapat mengembalikan stamina tubuh sehingga napas tidak lagi ngosan. Ingat, jangan paksakan diri Anda jika napas sudah mulai berkurang.
Dengan mengelola napas ketika bersepeda di atas, latihan yang bergantung pada kekuatan kaki ini yang dapat Anda lakukan dengan pola pernapasan yang jauh lebih stabil. Ini adalah salah satu bagian dari cara bersepeda yang baik dan benar. Selain itu, Anda juga dapat diminimalkan dan lelah sehingga waktu istirahat juga dapat dikurangi sebanyak mungkin. Semoga jalan di atas bisa menjadi referensi terbaik bagi Anda yang suka bersepeda olahraga.
Source: Garuda Sports